Senin, 05 Maret 2012

Takakura Home Methode

Untuk membuat Takakura Home Methode
Silakan ikuti cara pembuatannya dengan klik disini..

Salam Gema Pelikan

Pagelaran Kasih Alam

Simak Kiprah Gema Pelikan mengisi acara Pagelaran Kasih Alam 2009
Klik disini

Minggu, 19 Oktober 2008

Pelatihan Padi dan Sayur Organik di Pekarangan.

Detail Acara:
penyelenggara: Gema Pelikan
Tempat: Fakultas Filsafat University Parahyangan, Jl. Nias 2 Bandung
Nara Sumber:
1. Romo Agus Nindia Nikolas, Pembina petani tanaman organik Tasikmalaya
2. Bapak Momo Sukarna, Ketua Keluarga Tani Pamekar Ciawi
Peserta Hadir: 89 orang

Pelatihan, Workshop dan Pendampingan Kegiatan

18 Oktober 2008:
Pelatihan Padi dan Sayuran Organik di Pekarangan.
penyelenggara: Gema Pelikan
Tempat: Fakultas Filsafat University Parahyangan, Jl. Nias 2 Bandung
Nara Sumber:
1. Romo Agus Nindia Nikolas, Pembina petani tanaman organik Tasikmalaya
2. Bapak Momo Sukarna, Ketua Keluarga Tani Pamekar Ciawi
Peserta hadir: 89 orang.

Agustus 2008
Pelantikan Uskup Agung Bandung
Upacara pelantikan dirancang menjadi event yang zero waste. Para tamu dan undangan diharapkan bertanggungjawab atas sampahnya masing masing. Konsumsi yang diberikan disertai dengan kantong sampah untuk para tamu dan undangan membawa pulang sampahnya masing masing. Gema Pelikan bertugas sebagai penanggungjawab program dan pelaksanaan untuk berhasilnya acara ini.
Penyelenggara: Keuskupan Bandung
Jumlah undangan: 5000 orang.

21 Juli 2008
"Workshop Pemberdayaan Wanita dan Pemuda Dalam Mengatasi
Masalah Lingkungan di Kota Bandung", di Aula Serba Guna Itenas Bandung, Sabtu (21/6).
Penyelenggara: Fakultas Teknik Industri Itenas dan Rotary Club (RC) Bandung Kota Kembang
Nara Sumber:
1. Sri Harjati Suhardi - Gema Pelikan
2. Biopori
3. Tanaman Organik.
Peserta: 400 orang (kurang lebih)

24 April 2008
"Pengenalan Takakura Home Method untuk mengolah sampah di rumah"
Penyelenggara: Lions Club Bandung
Nara Sumber: Gema Pelikan
Peserta: 75 Orang

Lainnya:
TK Atalya

Selasa, 06 Mei 2008

Keranjang Takakura dan Dekomposter

Keranjang Takakura dan Dekomposter

Syarat agar kompos dapat terpelihara dengan baik :

  1. Suhu dan kelembabannya harus terjaga
  2. Aerasi
  3. Rutin diberi makan

Kompos yang baik diperoleh dari: Perbandingan unsur Carbon dan Nitrogen dengan ratio 30:1. Unsur carbon didapat dari dedaunan kering, arang, kayu yang telah membusuk, dll. Sedangkan unsur Nitrogen diperoleh dari bekatul/dedak/uut, nasi, ketela pohon, roti, dll.

Salah satu tanda bahwa kompos yang dibuat berhasil adalah suhu. Suhu jadi berkisar antara 350 – 700C. Ini adalah suhu hidup bagi bakteri-bakteri yang menguntungkan. Diatas 700C, bakteri yang menguntungkan ini akan kalah dibandingkan dengan bakteri yang tidak menguntungkan. Sedangkan kalau dibawah 350 berarti bakteri belum berkembang biak. Artinya mungkin belum mendapat asupan makanan. Prinsip utama dari pembuatan kompos ini adalah menyiapkan pasukan (baca: bakteri yang menguntungkan) C (karbon) dan N (Nitrogen).

Buat Bakteri Padat

Bahan:
Bekatul/dedak/uut/ampas gergaji, sekam kering, pupuk kandang, pupuk daun, tanah.

Cara membuat :

Campurkan bekatul, sekam, pupuk kandang, pupuk daun dengan komposisi :

5 bagian + 20 bagian + 1 bagian + 1 bagian. Siram dengan air hingga merata. Diamkan hingga 4-7 hari.

Indikasi bahwa bakteri yang kita siapkan untuk kompos ini hidup dan berkembang adalah kalau suhu bahannya bertambah (350 – 700C), warnanya berubah menjadi kehitaman. Setelah 4 hari – 7 hari mau digunakan, campurkan tanah dan bahan dasar ini dengan komposisi 3 : 1 (3 ember tanah : 1 ember bahan dasar). Kalau indikasi diatas tidak tercapai, berarti bakterinya tidak berkembang biak. Untuk itu perlu diberi makan. Masukkan larutan gula lalu basahi bahan dasar tadi. Dapat juga masukkan embrio dari bahan cair sebanyak satu tutup jerigen.

Cara menggunakan kompos untuk limbah rumah tangga :

Siapkan sebuah keranjang kapasitas 2-3 kg (bisa dari plastik, atau anyaman bambu) tutupi seluruh sisinya dengan kardus (bagian alas dan tutupnya dibiarkan terbuka). Buatkan bantalan sekam 2 buah berukuran masing-masing 20 X 15 cm. Bahan bantalan terbuat dari karung plastik yang anyamannya jarang lalu dimasukkan sekam didalamnya, lalu ujung-ujungnya ditutup rapat). Satu bantal dimasukkan kebagian alas keranjang satu lagi disimpan untuk tutupnya. Setelah itu, masukkan bahan kompos kering kedalam keranjang tersebut, tutup dengan bantalan sekam. Lalu tutup dengan kain lalu tutup dengan penutup keranjang tersebut. Kalau tidak ada tutup dapat diganti dengan keset atau kardus.

Setelah 4 – 7 hari, semua limbah rumah tangga seperti sisa nasi, kulit pisang, bawang, sayur, dll dapat dimasukkan kedalam wadah kompos yang telah kita siapkan. Potong/cacah hingga kecil-kecil sisa sayur/daun-daunan. Buat lubang ditengah keranjang kompos tadi, masukkan sampah tadi, ditusuk-tusuk lalu ditutup.

Membuat Keranjang Sakti

1. Mula-mula siapkan dulu bakteri padat sesuai dengan kapasitas wadah/keranjang sakti yang akan kita pakai.

2. Siapkan potongan karton bekas untuk menutup pinggiran keranjang/wadah yang hendak dipakai menyimpan starter kompos tersebut

3. Buatkan bantal sekam seluas alas untuk menutup bagian alas wadah/keranjang sakti

4. Sediakan bantal sekam/keset yang terbuat dari sabut kelapa untuk sesuai bentuk dan ukuran tutup atasnya.

5. Gunting kain agak lebih luas dari tutup alasnya sebagai penutup setelah bantal sekam/keset atasnya

6. Sediakan sendok pengaduk.

Penggunaan Keranjang Sakti

(Takakura Home Method)

  1. Penggalian lubang

gali kompos menggunakan peralatan cetok tepat di tengah kompos yang sudah jadi, sehingga terbentuk lubang. Gali sesuai dengan jumlah sampah yang akan dimasukkan.

  1. Memasukkan sampah

Jenis-jenis sampah organik yang boleh masuk

Sampah sayur baru

Sisa sayur basi

Sisa nasi basi

Sisa makanan pagi, siang dan malam

Sampah buah( anggur, kulit jeruk, apel,dll) kecuali kulit buah yang keras

Sampah ikan laut atau ikan tawar dan daging

Cara memasukkan Sampah Organik

Masukkan sampah tepat di lubang yang digali tadi kemudian tusuk-tusuk sampah sampai masuk ke dalam kompos. Sampah yang akan dimasukkan diusahakan sampah baru atau sampah yang berumur 1 hari.

  1. Menimbun sampah

Timbun sampah yang sudah ditusuk tusuk tadi dengan menggunakan kompos yang ada di tepian lubang. Sehingga sampah tertutupi denagn kompos yang sudah jadi. Tujuannya agar terjadi proses dekomposisi atau pengomposan secara optimal dan mencegah timbulnya larva-larva lalat atau serangga lain.

  1. Menutup kembali Bantalan Sekam

Tutup kembali dengan menggunakan bantal sekam. Tujuannya untuk menyaring gas-gas dari proses dekomposisi.

  1. Tutup dengan Kain

Tutup kembali dengan kain, supaya lalat tidak dapat bertelur didalam keranjang pengolahan sampah yang dapat menimbulkan belatung. Serta mencegah metamorfosis dari belatung menjadi lalat, karena lalat tidak dapat keluar dan mati di dalam keranjang.

  1. Catatan Lain

· Hindarkan dari terik matahari langsung

· Hindarkan dari hujan (taruh di tempat teduh)

· Sampah yang dimasukkan harus berumur maksimal 1 hari

· Sampah yang dalam ukuran besar harus dicacah dahulu

Cara Perawatan Keranjang Sakti

(Takakura Home Method)

· Cuci kain penutup seminggu sekali

· Bila kompos kering, siram dengan air bersih, sambil diaduk

· Dalam 3-6 bulan kardus harus diganti

Cara Pemanenan Kompos

(Takakura Home Method)

Bila Keranjang Sakti (Takakura Home Method) penuh, maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan kita matangkan di taman yang terlindungi dari sinar matahari selama kurang lebih 1 bulan. Sehingga sisa dari kompos tersebut dapat kita gunakan sebagai starter awal dalam pengolahan sampah.